7 Cara Mendidik Anak Agar Tumbuh dan Berkembang dengan Baik, Bukan Sekedar Menyuruh dan Membentak

Anak merupakan harta yang sangat berharga. Kita perlu mengajari anak tentang semua hal yang akan bermanfaat untuk tumbuh kembangnya. Sebagai orang tua, mungkin kamu sering menemukan anak yang lebih asyik dengan gadgetnya.

Memang kita tidak bisa lepas dari teknologi. Namun kita yang seharusnya mengontrol teknologi tersebut. jangan sampai teknologi yang malah mengontrol diri kita.

Kamu juga perlu mengajari anak tentang bagaimana cara menyesuaikan diri dengan baik. Jangan sampai anak malah sibuk bermain gadget sehingga melupakan interaksi dunia luar.

Beberapa Cara Mendidik Anak Agar Tumbuh dan Berkembang dengan Baik

Ada beberapa cara yang akan membantu agar anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Cara-cara tersebut bisa kamu dapatkan dengan menyimak penjelasan berikut ini.

1. Terapkan Batasan

anak main gadget

Di awal mungkin kamu akan mengalami kesulitan untuk membuat anak-anak menaati instruksi yang kamu berikan. Kamu juga cenderung akan mengalami kesulitan untuk menerapkan batasan-batasan agar anak menjadi lebih terbiasa dengan dirinya dan lingkungannya. Anak berpotensi akan menolak dan mungkin juga akan marah. Namun di sini kamu perlu mengingat bahwa anak-anak melakukan hal tersebut karena mereka berusaha memenuhi keinginan mereka dengan caranya sendiri.

Untuk itu, sebagai orang tua maka penting untuk menerapkan beberapa batasan.  Dalam menerapkan batasan tersebut, pastikan anak juga tidak bingung. Kamu juga perlu menyadari bahwa batasan yang kamu terapkan akan memerlukan proses sampai anak benar-benar memahaminya. Untuk itu, kesabaran merupakan faktor penting untuk berhasil dalam mengajarkan kepada anak tentang batasan yang kamu terapkan.

Beberapa contoh Batasan yang bisa kamu tetapkan misalnya; Berapa jam untuk mainan Hp, berapa jam untuk main di luar, kapan harus mengerjakan PR, kapan harus makan, kapan harus membantu orang tua dan lain-lain. Batasi waktunya supaya anak terbiasa disiplin sejak kecil.

2. Mengajarkan Rutinitas

aktivitas harian anak

Ada banyak aktivitas dan kebiasaan di masa kanak-kanak. Anak harus diajari bagaimana cara mengendalikan diri dengan baik. Mereka juga harus belajar bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain. Semua hal tersebut akan memberikan dampak yang besar kepada anak tersebut.

Untuk mengajarkan sebuah rutinitas, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Salah satunya adalah dengan membuat jadwal rutinitas sederhana yang bisa ditempel di rumah. Jadwal ini akan membantu anak untuk mengetahui kira-kira aktivitas apa yang harus dia lakukan sesuai dengan jam yang dituliskan.

Secara perlahan, anak akan mulai sadar tentang apa saja aktivitas yang seharusnya dia lakukan di pagi hari, siang, hingga malam hari. Mengajarkan rutinitas juga bermanfaat untuk membuat anak memiliki kontrol kedisiplinan diri yang baik. Terutama jika anak tersebut tipe yang memiliki kemauan keras.

3. Membiasakan Tidur Lebih Awal

menyuruh anak tidur

Tidur membantu dalam proses perkembangan otak yang sehat. Otak anak akan terus berkembang serta menciptakan koneksi saraf baru. Untuk menjaga koneksi tersebut, maka anak harus membiasakan diri untuk tidur lebih awal.

Jangan membiarkan anak terlalu sibuk belajar, bermain, atau bahkan sibuk dengan gadgetnya. Hal ini akan berakibat waktu tidur anak tidak bisa terkontrol sehingga dia bisa saja tidur larut malam. Maka dari itu, kamu perlu mengajarkan kepada buah hatimu untuk mulai membiasakan diri agar tidur lebih awal.

Ketika waktu tidur anak berkualitas, maka dia akan bangun dengan kondisi yang lebih tenang dan bersemangat. Terkesan sederhana namun akan memberikan dampak yang besar untuk perkembangan anak.

4. Mengajarkan Empati

anak berempati
Vector illustration cartoon of little girl consoling her crying friend.

Hal lain yang juga harus diajarkan sejak dini adalah tentang empati. Sebuah hal yang memungkinkan anak untuk merasakan apa yang dialami orang lain. Berdasarkan penelitian, empati mempunyai pena yang penting untuk memprediksi seperti apa kebahagiaan serta kesuksesan anak.

Meskipun setiap anak lahir dengan sifat yang peduli, namun tidak semua anak dilahirkan dengan sifat empati. Maka dari itu, empati ini perlu diajarkan dan tentu akan memerlukan waktu sampai anak benar-benar memahami apa itu empati dan manfaatnya. Bahkan menurut Dr. Michele Borba, seorang psikolog serta pakar pengasuhan anak, empati menjadi sebuah bahan yang penting untuk kesuksesan dalam hal kepemimpinan serta kinerja yang baik.

5. Mengajari Arti Sebuah Pelukan

anak memeluk ibu

Tentunya pelukan yang dibiasakan adalah antara orang tua dengan anak, bukan memeluk orang lain yang bukan muhrim.

Terdapat sebuah pepatah dari Virginia Satir yang berbunyi  “We need four hugs a day for survival. We need eight hugs a day for maintenance. We need twelve hugs a day for growth.” Lalu apa maksud dari istilah tersebut? Jika kamu belum tahu, pelukan dapat memicu terjadinya pelepasan oksitosin.

Ini merupakan hormon yang juga dikenal dengan hormon cinta. Sebuah hormon cinta akan memberikan dampak yang sangat penting untuk tubuh. Terdapat sebuah studi yang menjelaskan bahwa berpelukan mampu secara instan meningkatkan hormon oksitosin. Ketika hormon ini meningkat, maka beberapa hormon pertumbuhan seperti Insulin-I (IGF-1) dan hormon untuk pertumbuhan saraf (NGF) juga akan meningkat. Begitu yang dijelaskan oleh Pamela Li, seorang yang menciptakan Parenting for Brain.

6. Meluangkan Waktu di Luar Ruangan

membersihkan halaman

Kamu juga perlu membiasakan anak untuk sesekali bermain di luar. Aktivitas di luar juga bermanfaat karena bisa memicu kreativitas anak sehingga membuatnya menjadi seseorang yang memiliki stabilitas emosional.

Tidak perlu jauh-jauh ke luar, ajak anak untuk membersihkan halaman bersama, merapikan taman dan lainnya. Itu juga aktifitas yang menyenangkan. Ingat, mengajak ya, bukan memerintah. Artinya aktivitas utama tetap orang tua yang mengerjakan, mereka hanya membantu. Buat seolah-olah mereka bermain supaya tidak merasa disuruh membersihkan.

Ketika anak bermain di luar, akan lebih banyak interaksi yang akan dia dapatkan. Tentu saja anak tersebut juga akan menemukan banyak hal yang akan berdampak pada kontrol emosinya.

Membiasakan diri untuk beraktivitas di luar juga mampu merangsang perkembangan jaringan saraf otak. Jangan biasakan anak terlalu sering berinteraksi dengan gadgetnya. Kamu perlu mengatur waktu agar anak tersebut mau berinteraksi dengan dunia luar sehingga akan banyak hal yang akan di dapatkan.

7. Membuat kesan menyenangkan

bermain sambil bekerja

Sering-seringlah berinterkasi dengan anak. Ajak mereka untuk membersihkan rumah bersama-sama sambil bermain dan bercanda.

Anak-anak membutuhkan kesan yang menyenangkan dari orang tua mereka. Kalau setiap harinya kamu sebagai orang tua hanya menyuruh dan berteriak memarahi, lama-lama anak akan membencimu.

Luangkan waktu untuk bermain bersama anak-anak meski hanya sekedar mengajak ngobrol, menggambar bersama, bermain di halaman dan lainnya. Ingat, anak butuh kesan bahwa kamu adalah orang tua yang hebat karena sering mengajak main anak-anak.

Sekian pembahasan tentang beberapa cara agar anak memiliki kebiasaan dan penyesuaian diri dengan baik. Semoga bermanfaat.

Loading…

0

Pendapat Anda?