SukaSuka

Jangan Suka Membandingkan Anak dengan Orang Lain, Ini 5 Hal yang Seharusnya Anda Lakukan

Rumput tetangga selalu kelihatan lebih hijau dari rumput sendiri. Ya, manusia sudah begitu terbiasa membanding-bandingkan miliknya dengan kepunyaan orang lain. Mulai dari bakat, keahlian, kecantikan, kekayaan, bahkan anak.

Tindakan membanding-bandingkan sebenarnya adalah insting alami manusia. Sebagaimana Kamu suka membandingkan hp-mu dengan hp rekan kerja, kita ingin merasa puas pada diri sendiri karena bisa lebih baik dari orang lain.

Namun beda lagi ceritanya jika yang Kamu bandingkan adalah anak sendiri; makhluk hidup yang punya akal dan perasaan. Mereka bisa merasakan sakit akibat tindakan semacam itu.

Manusia itu unik. Makanya setiap orang punya bakat yang berbeda-beda. Begitu pula anakmu. Bisa saja, anak yang Kamu anggap bodoh karena nilai matematikanya 30 sebenarnya adalah calon desainer grafis handal di masa depan. Yups, Bakat, Kawan.

Efek Membandingkan Anak dengan Anak Lain

cap 2923682 640

Perlu diingat bahwa tindakan ini bisa menjatuhkan mental anak. Mereka akan merasa rendah diri dan menganggap diri mereka buruk. Hal ini akan menumbuhkan karakter yang kurang percaya diri dan suka meragukan kemampuan diri sendiri.

Anak bisa cemburu. Tindakan orang tua yang suka membanding-bandingkan anak membuat sang anak berpikir bahwa orang tua lebih ‘memfavoritkan’ anak lain.

Hal ini tidak baik, karena bila kecemburuan tersebut terus terpupuk, ia bisa memunculkan sifat-sifat negatif seperti kebencian, permusuhan, dan kekecewaan, baik itu kepada orang lain maupun kepada diri sendiri.

Dan akhirnya, hubungan antara anak dan orang tua bisa merenggang. Tindakan membanding-bandingkan ini dianggap anak sebagai wujud penghinaan. Mereka menganggap orang tua tidak ingin mendukung dan hanya bisa menyudutkan saja.

Orang tua tentunya tidak ingin hal itu terjadi, kan? Bukannya semakin termotivasi, kebiasaan membanding-bandingkan anak malah akan menghadirkan hal-hal yang kurang baik bagi mereka.

Lantas, apa yang sebaiknya kita lakukan?

1. Mensyukuri Kehadiran Anak, Terlepas dari Kekurangan Mereka

Baguskah Membandingkan Anak dengan Anak Lain 1

Bersyukur kepada Tuhan atas karunia terindah yang Dia berikan. Ketika ada pasangan lain yang bersedih tidak kunjung diberi momongan,

Kamu di sini tersenyum penuh syukur karena telah mengemban amanah berupa hadirnya seorang anak. Terima mereka sepenuhnya, baik itu kemampuannya maupun setiap kekurangan yang mereka punya.

2. Sadar Bahwa Sikap Membanding-Bandingkan Akan Menjauhkanmu dari Sang Anak

kids 4297372 640

Seperti yang kami jelaskan sebelumnya, anak tidak suka dibanding-bandingkan. Walau niat orang tua baik (‘supaya mereka mau mencontoh anak lain’), mereka malah akan menjauhi orang tua supaya tidak melulu dibandingkan.

Akibat hati yang sudah terluka, mereka akan bersikap acuh-tak acuh oleh perintahmu, tidak mau mendengarkan perkataan, atau bahkan membantah saat Kamu memberinya nasehat.

3. Curahkan Perhatian kepada Mereka

father 3871837 640

Walau mereka berbeda, bukan berarti mereka tidak berharga. Beri mereka arahan dengan penuh kasih tanpa menyakiti hati mereka.

Jadilah sahabat terbaik sang anak, dukung mereka untuk meneruskan bakat mereka, walau itu berbeda dengan standar masyarakat.

Mereka tetap hebat walau nilainya tidak sebagus anak lain. Mereka tetap berharga walau kemampuannya tidak sehebat anak lain.

Terkadang beberapa bunga butuh waktu lebih lama untuk berkembang. Rawat dengan sabar dan telaten hingga sang anak akhirnya menjadi pribadi yang mandiri dan berkarakter baik.

4. Yakin dengan Sang Anak

mengerjakan soal

Tidakkah orang tua perlu yakin bahwa anaklah yang akan mengangkat derajat mereka? Meski nilai ualangan mereka jelek sekarang, bukan berarti masa depannya suram. Meski bakat mereka tidak ada hubungannya dengan akademik, bukan berarti mereka tidak ada harapan.

Mereka adalah calon penerus yang akan membawa orang tua kepada jalan kebaikan. Yang bisa orang tua lakukan hanyalah membimbing, mendukung, dan mendoakan sang anak tiada henti hingga mereka bisa ‘berdiri’ sendiri.

5. Sayangi Anak Tanpa Membandingkan Mereka dengan Anak Lain

human 763156 640

Setelah mengetahui dampaknya, mari beri mereka bimbingan dan kasih sayang tanpa nada-nada membandingkan. Jangan sampai mereka menumbuhkan perilaku suka membangkang akibat tindakan orang tua yang satu ini. Setuju?

Kesimpulan

Oke, jadi sekarang pembaca sudah tau nih apakah membandingkan anak dengan orang lain itu bagus atau tidak. Kita jadi belajar bahwa tindakan yang kelihatannya ‘sepele’ ternyata punya dampak yang lumayan negatif bagi kehidupan sang anak.

anak menulis

Anak yang sedang dalam fase pembentukan karakter seperlunya dibimbing secara hati-hati oleh orang tua supaya mereka tidak menumbuhkan karakter-karakter kurang baik dalam diri mereka.

Orang tua juga sebaiknya memfilter setiap perkataan dan tingkah laku untuk menghindari terganggunya keadaan psikologis sang anak. Dengan demikian, mereka punya kesempatan lebih banyak untuk tumbuh sebagai generasi yang positif.

Sekian dulu pembahasan kami mengenai topik berikut. Untuk informasi lainnya seputar parenting, Kamu bisa kunjungi langsung webiste Temonggo yang dijamin selalu menyajikan ulasan terupdate dan bermanfaat. Salam jauh dari penulis.

Loading…

0

Pendapat Anda?