6 Hal yang Seharusnya Tidak Dilakukan Ibu Ketika Anak Gadisnya Sudah Berusia Remaja

Terdapat banyak momen positif di dalam mengasuh anak yang mulai beranjak dewasa. Salah satu contohnya adalah kamu bisa mulai berbagi perhiasan, pakaian, dan lain-lain kepada anakmu. Selain itu, menceritakan sesuatu menjadi lebih mudah karena mereka akan lebih memahaminya. Meskipun begitu, sebagai ibu kamu tetap harus memperhatikan beberapa yang jangan dilakukan ketika anak sudah memasuki masa remaja.

Jangan Lakukan Ini Kepada Anak yang Sudah Remaja

Beberapa larangan yang sebaiknya dihindari oleh ibu kepada anaknya yang sudah beranjak dewasa antara lain:

1. Jangan Mengajukan Banyak Pertanyaan Sekaligus

ibu memarahi anak perempuan

Mungkin sebelumnya kamu pernah bertanya dua, tiga, atau bahkan lebih banyak pertanyaan kepada buah hatimu. Padahal dia belum sama sekali memulai ceritanya namun kamu seolah-olah langsung melakukan interogasi kepadanya. Tentu hal ini akan membuatnya kurang nyaman dan bukan tidak mungkin dia akan langsung mengurungkan niatnya untuk bercerita padamu.

Kamu bisa mulai mengajukan satu pertanyaan yang masih berkaitan dengan topik yang sama. Adapun ketika kamu mengajukan pertanyaan yang non spesifik. Contoh sederhananya yaitu “Bagaimana harimu di sekolah” maka nanti percakapan cenderung  tidak mengalir. Sebaiknya  kamu mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pekerjaan anak.

Kamu bisa bertanya seperti “Apakah kamu menyelesaikan tugas atau proyek kelas tepat waktu?” sekarang tergantung dari kepribadian anak. Ada anak yang suka memberikan jawaban secara detail setiap kali kamu bertanya.  Ada juga yang suka menjawab atau bahkan suka ketika kamu bertanya tentang kegiatannya di sekolah.

Di sisi lain ada juga anak yang cenderung akan menyimpan pikiran mereka untuk dirinya sendiri. Namun yang penting jangan membiasakan diri mengajukan banyak pertanyaan sekaligus.

2. Jangan Terus Memperlakukannya Seperti Gadis Kecil

anak remaja bicara dengan ibu

Sebagai orang tua, terkadang tidak terasa tiba-tiba gadis kecilmu sudah tumbuh dewasa. Namun jangan selalu menganggap bahwa dia masih gadis kecil. Dia perlu untuk bisa menerima sebuah tanggung jawab. Bersama dengan itu, kamu bisa mulai memberikannya kebebasan baru ketika dia bisa membuktikan bahwa memang dia bisa dipercaya.

Namun kebebasan di sini bukan berarti kamu benar-benar membiarkannya melakukan aktivitas apa pun. Lebih tepatnya, kebebasan yang tetap berada dalam pengawasanmu. Sekarang mungkin menjadi waktu yang tepat untuk mulai membiarkan gadismu menangani hal-hal sederhana seperti bangun pagi, tidur, dan lain-lain dengan tanggung jawabnya sendiri.

3. Jangan Mengecilkan Perasaannya

perempuan berkecil hati

Apa pun yang membuat gadismu terlihat sedih dan kacau maka hal ini harus menjadi perhatian bagimu. Kemungkinan kondisi tersebut menjadi sebuah masalah yang cukup besar di mana dia memerlukan seseorang untuk bisa menjadi tempat bercerita. Mungkin kamu merasa bahwa apa yang terjadi padanya tidak perlu kamu anggap serius.

Namun sebenarnya yang dibutuhkan anak tersebut adalah seorang pendengar yang baik. Lalu apa yang harus kamu lakukan? Kamu harus menjadi seorang pendengar yang dengan kesabaranmu mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi. Ini juga menjadi sebuah momen di mana kamu bisa mengetahui sudah sejauh mana gadis kecilmu berkembang. Kamu juga sesekali bisa memberikan nasehat untuk membuatnya lebih tenang dan lebih siap ketika menghadapi suatu kendala atau masalah di masa yang akan datang.

4. Jangan Terbawa Emosi di Situasi yang “Panas”

ibu emosi

Hal keempat yang juga jangan kamu lakukan kepada anak gadismu adalah ikut terbawa emosi ketika kondisi sedang ‘panas’. Ketika putrimu kondisi hatinya sedang tidak baik atau bahkan kesal kepadamu, hampir tidak ada gunanya berusaha untuk mengatasi masalah ini hanya dengan kata-kata. Kamu perlu membuatnya untuk sendiri terlebih dahulu karena momen inilah gadismu tersebut akan berusaha untuk menenangkan diri.

Setelah dirasa sudah cukup, mungkin kamu bisa mulai bertanya perlahan-lahan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Sebaiknya kamu mengajukan pertanyaan hanya ketika empat mata. Jangan bertanya kepadanya ketika kondisi sedang ramai karena mungkin putrimu tersebut kurang nyaman sehingga permasalahan pun belum bisa ditemukan solusinya.

5. Jangan Merasa Bahwa Kamu Harus Segara Menjawab Permintaan

ibu bercakap cakap dengan anak perempuan remaja

Tidak apa-apa sesekali untuk membalas permintaan putrimu dengan “Biarkan aku pikirkan terlebih dahulu”. Ketika anak memintamu untuk melakukan sesuatu atau meminta agar dia kamu ajak pergi ke suatu tempat. Sementara kamu tidak yakin bisa menurutinya maka tidak ada salahnya untuk tidak langsung menuruti apa yang dia mau.

Mungkin saat itu kondisimu memang sedang sibuk karena urusan kerja. Bisa juga karena mungkin kondisi badanmu kurang fit. Kamu bisa menunda untuk menuruti permintaan putrimu tersebut. Namun untuk menolaknya, pastikan kamu menolak dengan cara yang halus. Berikan pengertian bahwa kamu akan memikirkan keinginan dia.

6. Jangan Terjebak oleh Drama

anak perempuan remaja

Tentunya drama bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Ketika hal ini terjadi di lingkungan keluarga, terutama berkaitan dengan putrimu maka kamu harus bersikap dewasa. Jangan sampai terjebak oleh drama yang berlangsung. Kamu harus bisa memposisikan dirimu ada di tengah-tengah tanpa memihak atau berusaha membantu siapa pun.

Memang terdengar mudah namun untuk melakukannya sendiri memerlukan sikap yang benar-benar bisa berada di tengah. Ketika kamu ada di tengah, akan lebih mudah bagimu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Setelah itu kamu bisa mulai memikirkan kira-kira seperti apa solusi yang tepat untuk keluar dari masalah tersebut.

Sekian penjelasan tentang beberapa hal  yang sebaiknya jangan dilakukan ibu kepada gadisnya yang sudah beranjak dewasa. Semoga bermanfaat.

Loading…

0

Pendapat Anda?