Disiplin dapat membuat kehidupan seorang anak di kemudian hari menjadi lebih sukses dan tidak kaget menghadapi kehidupan nyata. Tentunya, sudah menjadi kewajiban orang tua untuk memberikan pengajaran untuk si kecil belajar disiplin sejak dini.
Namun, sebagian orang tua cenderung tidak sabar dan sering memarahi si kecil dalam menunjukkan kedisiplinan. Meskipun cara tersebut manjur, tetapi kenyataannya di lapangan cara tersebut tidak efektif untuk jangka panjang. Bahkan, dapat membuat si kecil mengalami trauma.
Cara Mendisiplinkan Si Kecil Tanpa Perlu Marah
Menjadi orang tua memang tidak mudah, lantaran tanggung jawab memenuhi kebutuhan si kecil baik pembelajaran maupun asupan makanan. Nantinya, ayah maupun ibu akan menemukan hambatan dalam menghadapi karakter si kecil.
Maa dari itu, Anda perlu mengetahui apa saja cara mendisiplinkan anak tanpa amarah dan menyakiti si anak. Strategi untuk mendisiplinkan si kecil paling efektif yakni, cara proaktif dengan mempersiapkan anak dengan baik, sehingga orang tua tidak perlu menanggapi perilaku si kecil secara reaktif. Berikut caranya.
1. Tentukan Batasan Waktu maupun Penjadwalan
Cara pertama melatih anak agar disiplin sejak dini dengan membantu si kecil membuat jadwal sekaligus mematuhi jadwal yang dia buat. Anda dapat menemani si kecil untuk mengetahui kategori apa saja yang perlu dimasukkan dalam jadwal. Misalnya, batasan jam 9 malam si kecil harus tidur, main gadget dalam waktu sehari dijadwal 1 jam saja, dan lain sebagainya.
Penetapan batasan waktu dalam setiap kegiatan mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi secara disiplin memang terlihat agak sulit. Apalagi, usia si kecil yang cenderung suka bermain. Cara efektif untuk membantunya disiplin, Anda dapat memberikan hadiah jika si kecil dapat mematuhi batasan jadwal yang sudah dirinya tentukan di akhir pekan.
2. Kurangi Bentakan dan Perbanyak Tindakan
Usia si kecil yang masih muda cenderung ingin dituntun karena masih belum mengerti dan keingintahuannya besar. Maka salah satu cara yang dapat Anda lakukan ialah mengurangi bentakan maupun teriakan. Hal tersebut dapat mempengaruhi kejiwaan si kecil sehingga memicu tindakan berlawanan dengan apa yang Anda ucapkan.
Cara terbaik untuk mendisiplinkan si kecil dengan menuntunnya kepada kebiasaan positif yang ingin Anda biasakan, seperti mengantarnya mencuci tangan, kaki dan sikat gigi sebelum tidur.
Hal tersebut lebih efektif dibandingkan Anda membentak dan menyuruhnya tidur.
3. Penawaran Pilihan
Usahakan untuk tidak memaksakan kehendak kepada si kecil. Hal ini dapat membantunya utuk mengekspresikan diri dalam menentukan pilihannya sendiri. Meskipun demikian, Anda sebagai orang tua berperan dalam mengarahkan dan membiarkan si kecil memilih. Sebagai orang tua, Anda dapat memberitahukan kepada si kecil kemungkinan konsekuensi yang diterimanya.
4. Tidak Membentak tapi Tegas
Cara mendisiplinkan si anak dengan usianya yang masih muda memang terbilang susah-susah gampang. Pasalnya, si anak cenderung suka bermain dan bandel, ketika Anda sudah memberitahukan bahwa tindakan yang dilakukan beresiko.
Apabila si kecil mulai melakukan tindakan yang dianggap bandel, Anda dapat berlaku tegas. Namun, usahakan untuk tidak membentaknya.
5. Luangkan Waktu untuk Bermain dengan Anak
Sebagai orang tua kemungkinan Anda juga memiliki kesibukan bekerja maupun mengurus rumah tangga. Hal ini dapat membuat perhatian kepada si kecil berkurang. padahal, si anak membutuhkan teman untuk bermain dari orang terdekatnya seperti ayah maupun ibu.
Hal tersebut dapat memudahkan Anda untuk menumbuhkan kedekatan sekaligus rasa disiplin kepada si kecil dengan mudah. Anda dapat meluangkan waktu beberapa jam setiap harinya untuk bermain dengan anak-anak.
6. Temukan Sumber Penyebab Bukan Sekedar Marah
Terkadang perilaku si anak cenderung menjengkelkan. Hal tersebut dapat memicu kemarahan Anda tanpa perlu mengetahui penyebab. Sebelum Anda memarahi si kecil usahakan untuk lebih dulu mengetahui penyebabnya. Jangan asal marah, Anda juga perlu tahu penyebab anak bertingkah demikian.
7. Menjadi Pendengar yang Baik
Ketika si anak sedang mengungkapkan apapun yang dilihat maupun dirasakannya, usahakan Anda dapat menjadi pendengarnya yang baik. Saat memulai bercerita usahakan untuk tidak bermain gadget di depan si anak, agar si kecil tidak merasa diacuhkan.
Meskipun dianggap sepele, waktu demikian dapat meningkatkan hubungan Anda dengan si anak, sekaligus dapat membantu Anda memberikan nasihat maupun kebiasaan baik.
8. Mengajarkan Bukan Mengancam
Anda dapat memberikan pengajaran secara bijak ketika si kecil berbuat kesalahan. Usahakan jangan hanya menghukum dan mengancam. Anda dapat memberikan contoh dan mengajarkan bagaimana cara bersikap dengan baik.
9. Menegakkan Konsekuensi
Saat Anda dengan si kecil membuat kesepakatan dalam memulai sebuah kebiasaan maupun pembuatan jadwal. Anda dapat menerapkan aturan serta konsekuensi yang jelas di rumah. Saat anak melakukan pelanggaran, maka orang tua dapat memberikan konsekuensi meskipun membuat si kecil menangis.
10. Konsisten
Cara mendisiplinkan si kecil di atas bisa Anda lakukan secara konsisten untuk menumbuhkan rasa disiplin pada si anak. Meskipun terbilang berat di awal, cara tersebut dianggap efektif tanpa merusak kejiwaan si kecil dengan memarahinya saat berbuat salah.Konsistensi dapat membantu otak si kecil bekerja dalam pengorganisasian informasi mengenai bagaimana dunia bekerja.
Konsistensi dapat berupa ketegasan dalam ucapan namun mengatakannya secara perlahan, membuat kontak mata saat berbicara, mengatur jadwal tetap konsisten dan menyampaikan anak mengenai perubahan apapun.
11. Berikan Contoh Bukan Teriakan Marah
Usahakan sebelum menerapkan perilaku disiplin, Anda dapat memberikan contoh terlebih dahulu kepada si kecil. Hal ini dilakukan agar si kecil paham dan mau melakukannya secara sukarela. Apabila si anak masih belum paham, jangan sesekali memarahinya. Anda dapat memberikan contoh dengan menjelaskan kebaikan yang diperoleh dari kebiasaan tersebut.
12. Menjadikan Disiplin Sebagai Budaya Seisi Rumah
Anak akan cenderung mengikuti kebiasaan orang-orang terdekat baik orang tua maupun saudara kandungnya. Tidak hanya itu, teman sepermainan juga mempengaruhi perilakunya. Agar Anda sukses dalam menerapkan kedisiplinan untuk si kecil sebaiknya, keluarga juga memiliki prinsip disiplin sebagai budaya. Hal ini untuk menghindari si kecil merasa terbebani seolah dirinya sendiri yang harus disiplin.
13. Beri Tahu Cara Berbicara dengan Baik
Anda dapat mengajarkan si kecil mengenai apa saja yang diperbolehkan maupun tidak diperbolehkan. Namun, usahakan mengucapkannya dengan kalimat lebih mudah dipahami si kecil, tanpa menimbulkan multitafsir.
Daripada Anda mengatakan” Jangan berbicara dengan nada seperti itu!”, sebaiknya Anda mengucapkan “Ibu akan mendengarkanmu jika berbicara dengan tenang”. Tentu saja ucapan demikian dapat diterima dan si anak berusaha berbicara tenang sesuai yang diharapkan.
14. Gunakan Bahasa Santai tapi Positif
Anda dapat menggunakan bahasa positif dengan kalimat pendek saat berbicara dengan si anak. Usahakan tidak menggunakan kalimat negatif seperti jangan, tidak dan lainnya. Hal tersebut dapat memicu tindakan sebaliknya dari si kecil.
15. Sabar Menghadapi Perilaku Anak
Kesabaran sangat penting ketika Anda mencoba menerapkan kebiasaan disiplin untuk si kecil. Memang pada awal mulanya si kecil akan merengek bahkan menolak dengan marah dengan kebiasaan baru yang dianggapnya sulit.
Namun, Anda dapat memberikan penjelasan mengenai kebaikan maupun miming-iming hadiah jika si kecil dapat melakukannya dengan baik. Apabila kebiasaan disiplin telah melekat pada si anak, Anda bisa mengurangi terlalu sering memberikan hadiah. Hal ini akan membuat si kecil terlalu bergantung dengan hadiah.
Itulah 15 cara mendisiplinkan anak bisa menjadi pilihan terbaik Anda untuk mendidik si kecil lebih disiplin sejak dini. perilaku disiplin dapat membuat hidupnya lebih baik dan berguna ketika si anak tumbuh dewasa dan menjalani karir. Selamat mencoba Mom!